Selasa, 17 Februari 2009

Instalasi Suse

Instalasi SuSE

SuSE dapat langsung diinstal tanpa mempergunakan disket pada komputer yang sudah memiliki sistem operasi Windows atau DOS. Untuk sistem operasi lainnya, instalasi membutuhkan disket untuk inisialisasi kernel di komputer. Sebelum memulai instalasi, pastikan Anda mempersiapkan hal-hal sebagaimana dibahas dalam tahapan pre instalasi di sub bab sebelumnya. Berikut langkah-langkah instalasi SuSE :

  1. Masukkan CD-ROM SuSE
  2. Jika Anda masih berada di Microsoft Windows, restart komputer ke dalam MSDOS mode.
  3. Pindah ke drive dimana CD-ROM SuSE berada (misalnya D:\).
  4. Saat berada di drive CD-ROM, jalankan program setup. D:\> setup

  5. Pertama kali muncul adalah pilihan bahasa. Anda bisa pilih Bahasa Indonesia atau Inggris. Contoh dalam langkah instalasi berikut menggunakan pilihan Bahasa Inggris.
  6. Kemudian muncul pertanyaan drive tempat CD-ROM berada. Ketikkan D:\ atau E:\ , tergantung komputer Anda.
  7. Berikutnya adalah metode instalasi. Pilihan yang ada adalah :

    1. CD; jika Linux sudah mendukung CD-ROM yang Anda miliki.
    2. Hard disk; jika Linux sudah disalin dari CD-ROM ke hard disk.
  8. Selanjutnya adalah pemilihan kernel. Kernel adalah program utama Linux, inti dari sistem operasinya. SuSE menyediakan beberapa pilihan kernel yang sudah dikompilasi sebelumnya untuk mendukung perangkat keras secara spesifik. Misalnya kernelEIDE01 untuk perangkat keras(E)IDE secara umum, atau kernelSCSI01 untuk SCSI Adapter Aic 7xxx (Adaptec 274x). Pemilihan kernel ini tergantung konfigurasi komputer masing-masing.

  9. Masukkan parameter kernel. Jika Anda tidak mengetahuinya, langsung tekan enter.
  10. Berikutnya SuSE akan menanyakan apakah Anda menginginkan untuk instal Loadlin sekarang? Loadlin adalah program yang dijalankan di DOS untuk menginisialisikan kernel (menjalankan Linux) lewat MSDOS. Jawab ya jika Anda belum memilikinya, dan sebaliknya.
  11. Selesai proses instalasi Loadlin, kernel akan langsung dijalankan. Untuk inisialisasi kernel, secara otomatis dijalankan perintah :

    LOADLIN E:/suse/images/EIDE01 root=200 rw 2 Initrd

    E:/suse/images/initdisk.gz lang=english

    Jika Anda pelajari instalasi Slackware pada bagian sebelumnya, maka disini ditemukan metode yang serupa. Perintah pertama meminta loadlin untuk menjalankan kernelEIDE01, yang terletak di direktori E:/suse/images, dan status read write. Perintah kedua meminta initrd untuk menjalankan initdisk.gz dengan Bahasa Inggris (tergantung pilihan bahasa sebelumnya) setelah kernel berhasil diinisialisasi. Pada instalasi Slackware, tugas ini dijalankan oleh disk boot dan disk root. Perintah diatas mengeluarkan pesan di monitor:

    Load Linux now!

  12. Dari perintah kedua, initrd akan menjalankan Linuxrc (Versi 0.91) ke dalam komputer Anda. Pertama kali Anda harus memilih monitor. Anda dapat memilih monitor monokrom (hitam putih) atau warna. Berikut menu utama (Main Menu) Linuxrc, jalankan pengaturan dalam menu-menu berikut secara berurutan.

    1. Settings, meliputi

      • Language; untuk pengaturan bahasa
      • Display; untuk pengaturan monitor
      • Keymap; untuk pengaturan keyboard

      • Debug; pilihan untuk pengguna Linux tingkat lanjut. Isinya berupa pilihan Animation, Force rootimage, Enter rootimage, Instalation system, Scripting NFS port. Jika tidak tahu, Anda dapat abaikan pilihan ini, dan relatif tidak mengganggu proses instalasi secara keseluruhan.
    2. System Information, meliputi

      • Kernel Messages; Seluruh pesan yang disampaikan kernel saat booting (termasuk pengenalan perangkat keras). Dari pesan kernel ini Anda dapat mengetahui perangkat mana yang sudah didukung oleh kernel dan mana yang belum.
      • Hard disk /CD-ROMs; Catatan hard disk dan CD-ROM yang dikenali oleh kernel.
      • Modules; Catatan tentang driver perangkat keras (di Linux disebut sebagai modul) yang sudah diaktifkan
      • PCI; Catatan tentang kartu PCI yang dimiliki berdasarkan pengenalan oleh kernel.
      • Memory; Catatan tentang memory yang dimiliki berdasarkan pengenalan oleh kernel.
      • IO Port; Port Input Output
      • Interrupts; Catatan interrupts.
    3. Kernel Modules, meliputi

      • Load SCSI module; mengaktifkan modul SCSI yang belum dikenal oleh kernel. Hal ini diketahui dengan membaca pesan kernel pada bagian sebelumnya.
      • Load CD-ROM module; Mengaktifkan modul CD-ROM
      • Load network card module; Mengaktifkan modul kartu jaringan.
      • Load PCMCIA module; Mengaktifkan modul PCMCIA.
      • Show Loaded modules; Melihat modul-modul yang telah diaktifkan.
      • Unload modules; Menon-aktifkan kembali modul-modul yang telah aktif.
      • Autoload modules; Mengaktifkan modul secara otomatis dengan melakukan inspeksi (probing) terhadap semua perangkat keras yang ada.
    4. Start Instalation System; meliputi

      • Start Instalation; Mulai instalasi
      • Boot Instalation; Selesai instalasi dan boot komputer
      • Start Rescue System
      • Start Live CD
  13. Pada saat memilih Start Instalation, Linuxrc menanyakan media tempat di mana sumber file SuSE yang akan diinstal. Pilihan tersebut meliputi CD-ROM, Network (NFS), Network (FTP), Hard disk. Pilih sesuai kebutuhan Anda. Dalam contoh berikut instalasi dilakukan lewat CD-ROM.
  14. Setelah memilih media instalasi, segera muncul program YaST yang menawarkan tipe instalasi. Tipe yang ditawarkan adalah :

    • Install Linux from scratch; Instal SuSE baru ke dalam komputer dengan metode standar.
    • Update existing file system; Upgrade SuSE dari versi sebelumnya.
    • Instalation using expert mode; Instalasi dengan pilihan-pilihan khusus yang menawarkan modifikasi penuh.
    • Abort; membatalkan instalasi.
    Pilih install Linux from scratch

  15. Langkah selanjutnya adalah penentuan partisi. Sebelum melanjutkan, silakan baca tentang partisi pada sub bab instalasi Slackware. Pilihan pertama adalah partitioning hardware; ada dua pilihan :

    • partitioning; SuSE akan melakukan partisi otomatis sisa spasi hard disk yang masih kosong. Partisi otomatis ini meliputi partisi Linux sekaligus swap.
    • Do not partitioning; Untuk langkah partisi normal. Untuk belajar melakukan partisi, pilih do not partitioning.
  16. Setelah dipilih do not partitioning, akan muncul pilihan lagi, yakni :

    • Whole hard disk; SuSE akan mempartisi seluruh hard disk. Hindarkan pilihan ini.
    • Partitioning; melakukan partisi secara manual. Pilih partitioning untuk menjalankan partisi hard disk secara manual.
  17. Langkah selanjutnya adalah mengedit tabel partisi. Jalankan langkah ini secara hati-hati terutama jika Anda memiliki data dalam hard disk Anda. Berikut contoh tabel partisi yang sudah ada :

    Device Name From To Blocks Partition Type

    /dev/hda1 1 319 2562336 b Win 95 Fat 32
    /dev/hda2 320 1048 5855692 5 extended
    /dev/hda5 320 447 1028128 83 Linux Native
    /dev/hda6 448 463 128488 82 Linux Swap

  18. Tampilan tabel partisi bisa bermacam-macam, tergantung pengaturan di komputer Anda sebelumnya. Untuk membuat partisi baru, tekan F5.

    Starting Cylinder :

    End of partition: +1000M

    Pada pilihan Starting Cylinder, biarkan kosong, langsung tekan enter. Selanjutnya muncul End of Partition, masukkan jumlah megabyte yang Anda inginkan, diawali dengan tanda plus. Contoh di atas adalah membuat partisi baru dengan ukuran 1 Gigabyte (1000 Megabyte). Lakukan langkah ini hingga diperoleh daftar partisi yang diinginkan. 18. Selesai membuat partisi baru, lanjutkan dengan pemilihan partisi swap. Pilih Continue, dan akan muncul pertanyaan Select Swap Partition. Pilih partisi swap yang Anda tentukan sebelumnya. Anda akan dikonfirmasi, apakah Anda ingin melakukan cek swap yang akan diaktifkan? Cek ini meliputi bad blocks dan cek permukaan piringan hard disk yang akan digunakan. Pilih yes.

  19. Langkah selanjutnya adalah melakukan format terhadap sistem file Linux yang baru saja Anda buat partisinya. Contoh sistem file yang sudah ada :

    List of existing hard drive

    Device Blocks Inodes Format fstype mountpoint partition

    /dev/hda5 1028128 4096 No ext2 Linux

    Pilih F6 untuk format partisi yang ada. Pilih Normal Format. Selanjutnya, tekan F4 untuk menentukan mount point. Pilih /. Tekan Continue, dan partisi Anda akan diformat.

  20. Instalasi akan kembali ke prompt YaST untuk load configuration. Pilih default SuSE. Anda bisa pilih secara manual paket-paket yang diinginkan. Bagian ini memakan waktu yang cukup lama, sebab proses instalasi program yang dipilih sedang berjalan.
  21. Selesai instalasi program, Anda diminta memilih kernel lewat menu Select Kernel, dan pilih Standard (E)IDE kernel (jika hard disk atau CD-ROM Anda IDE) atau SCSI kernel (jika hard disk atau CD-ROM Anda SCSI).
  22. Berikutnya Anda akan ditanyakan untuk membuat boot disk. Jawab ya jika Anda memang menginginkan Linux di boot dari disket. Siapkan satu disket kosong. Jika tidak, teruskan.
  23. Setelah itu muncul menu LILO Instalation. Jawab yes dan segera Anda dibawa ke menu :

    • Pilihan berikut biarkan kosong

      Append line for hardware parameter :

    • Pilih Master Boot Record untuk menempatkan LILO di MBR sehingga saat # boot akan dijalankan.

      Where do you want install LILO :

      Master Boot Record

      Boot sector of root partition

      Boot sector of boot partition

      On floppy disk

    • Boot delay adalah lama waktu dalam satuan detik pada saat memilih menu sistem operasi yang akan dijalankan saat komputer dinyalakan.

      Boot Delay :

  24. Proses selanjutnya penentuan time configuration. Ini adalah satuan waktu yang digunakan oleh sistem operasi. Anda bisa memilih antara menggunakan GMT atau waktu lokal.
  25. Setelah itu penentuan hostname dan domain name. Isian ini sangat penting untuk memastikan program-program daemon yang membutuhkan nama mesin dan nama domain seperti server web dan server mail berjalan dengan baik. Untuk pengisian, misalnya:

    Hostname : spawn

    Domain Name : heaven.or.id

  26. Menu berikutnya adalah konfirmasi peran komputer Anda. Pilihannya adalah :

    • IP Loopback only; untuk mesin yang berjalan sendiri dan tidak terhubung ke jaringan
    • Real network; untuk mesin yang terhubung dalam jaringan.
    Pada bagian DHCP client, pilih no (kecuali jika Anda terhubung dalam jaringan dengan DHCP). Dalam contoh berikut, pilih real network.

    Catatan:

    DHCP atauDynamic Host Configuration Programadalah program yang mendistribusikan alamat IP pada setiap mesin yang terhubung ke dalam jaringan. Pemberian alamat IP secara dinamis ini memudahkan jaringan dengan user yang banyak, dan alamat IP tidak perlu diset satu per satu di tiap mesin. Cukup DHCP yang membagikannya secara acak. Program ini biasa dipergunakan di ISP (Internet Service Provider), di mana setiap user yang tersambung lewat modem, memperoleh alamat IP berubah-ubah pada tiap koneksi.
  27. Jika dipilih real network, menu berikutnya adalah memasukkan alamat jaringan :

    • type of network; piliheth0. Ini berarti dalam menghubungkan ke jaringan menggunakan kartu jaringan. Jika pada boot sebelumnya kernel belum mengenal kartu jaringan yang ada, Anda dapat mengkonfigurasikannya nanti. Lihat di Bab III, Sub Bab konfigurasi kartu jaringan.

    • IP Address of your machine; isikan alamat IP misalnya 192.168.1.100
    • Netmask; Isikan netmask berdasarkan kelasnya. Misal 255.255.255.0
    • Gateway; Biarkan kosong. Gambaran tentang gateway dapat Anda baca di Bab III sub bab IP Masquerade.
    • IP Address of PPP Partner; Isikan DNS server dari ISP Anda. Misalnya 202.158.3.7.
  28. Selanjutnya adalah mengkonfigurasikan sendmail lewat sendmail.cf. Menu yang diberikan:

    • Host with permanent network connection; Jika Anda terhubung dalam jaringan dengan sambungan yang permanen.
    • Single user machine without network connection; Jika komputer tidak terhubung dalam jaringan (standalone)
    • Host with temporarily network connection; Jika dalam waktu-waktu tertentu komputer Anda terhubung dalam jaringan (misalnya Internet).
    • Use UUCP to send mail; Jika mesin Anda terhubung dalam jaringan UNIX, dan mempergunakan protokol UUCP (Unix to Unix Copy Protocol)
    • Do not install /etc/sendmail.cf; Melewati menu ini, dan jika perlu sendmail.cf dapat dikonfigurasikan sendiri nantinya.
  29. Selesai konfigurasi sementara untuk sendmail, komputer akan direstart. Selanjutnya adalah mengisikan password untuk root. Usahakan untuk mengisi lebih dari 8 huruf.
  30. Langkah berikutnya membuat satu user sebagai contoh. Anda dapat menggunakan user contoh ini untuk login pertama kali nantinya. Usahakan untuk menggunakan user root seminimal mungkin.
  31. Langkah terakhir, mengkonfigurasikan beberapa peralatan tambahan seperti modem, dan mouse. Selesai langkah ini, Anda bisa langsung masuk ke Linux prompt, dan login dengan menggunakan account root atau user contoh yang telah anda tentukan sebelumnya.

Welcome to SuSE 6.2 (i386) - kernel 2.2.10 (tty1)

Spawn login :

Dokumentasi Linux

Linux mempunyai dokumentasi yang sangat komprehensif untuk mendukung setiap program yang diberikan. Hampir semua distribusi selalu menyediakan petunjuk bagaimana menginstal, cara kerja hingga mengoperasikannya. File bantu ini sering disebut sebagai HOW-TO. Misalnya Anda ingin mencari tahu bagaimana menggabungkan Linux dengan Windows NT dalam satu mesin, dapat Anda ketahui informasinya di
Linux-WindowsNT-MINI-HOWTO, atau Linux-NTLoader-MINI-HOWTO. Jika Anda sudah menginstal Linux, biasanya dokumen ini terletak di direktori /usr/doc

Catatan :

Mini-HOWTO adalah dokumen sejenis HOWTO yang lebih singkat. Biasanya berisi petunjuk langsung untuk mengoperasikan sesuatu, tanpa bahasan yang detail. Baik HOWTO maupun Mini-HOWTO dapat Anda temukan di /usr/doc (yang secara default akan diinstal pada saat Anda menginstal Linux)
Seiring dengan pesatnya perkembangan Linux, dokumen-dokumen ini juga dirawat dengan baik oleh pihak-pihak non profit berdedikasi tinggi yang bekerja dengan nama The Linux Documentation Project (LDP). Perkembangan terakhir dari LDP ini dapat Anda lihat di http://www.linuxdoc.org. Untuk proyek penejemahan dokumentasi ke dalam bahasa Indonesia dapat Anda lihat di http://ldp.linux.or.id.

Linux Sebagai kloning unix

Linux sebagai kloning UNIX

Saat ini lisensi Linux dipegang oleh penyusun kernelnya pertama kali, LINUS TORVALDS. Untuk menelusuri asal mulanya, kembali ke tahun 1991. Di Suoen Tasavalta, Republik Finlandia, seorang mahasiswa bernama LINUS TORVALDS mengikuti mata kuliah Unix dan bahasa pemrograman C. Saat itu TORVALDS menggunakan sistem operasi mini berbasiskan Unix bernama Minix. Ia merasa bahwa Minix mempunyai banyak kelemahan, dan Ia berkeyakinan mampu untuk membuat lebih baik dari itu. Di usia 23, Ia mulai mengotak-atik kernel Minix dan menjalankannya di mesin Intel x86. Pada Oktober 1991, Torvalds mempublikasikan sistemnya yang baru dan relatif sudah stabil ke newsgroup. Dia menawarkan untuk mempublikasikan kode sumbernya dan mengundang para developer lain untuk mengembangkannya bersama-sama. Sejak saat itulah Linux berkembang, dan merubah wajah dunia komputasi hingga saat ini.

Beberapa fitur Linux yang patut dicatat diantaranya :

  • Multi tasking dan dukungan 32 bit; mampu menjalankan beberapa perintah secara bersamaan, dan dengan memanfaatkan model terlindung (protected mode) dari Intel 80836 keatas, Linux merupakan sistem operasi 32 bit.
  • Multi user dan Multi session; Linux dapat melayani beberapa user yang login secara bersamaan. Sistem filenya sendiri mempunyai keamanan yang ketat, dan dapat dimodifikasi secara optimal untuk akses file kepada user atau group tertentu saja. - Sebagian besar Linux ditulis dalam bahasa C
  • Dukungan Java; jika dikompilasi pada level kernel, Linux dapat menjalankan Java Applet sebagai aplikasi.
  • Virtual Memory. Linux menggunakan sebagian dari hardisk Anda dan memperlakukannya sebagai memory, sehingga meningkatkan memory Anda yang sebenarnya.
  • Linux menawarkan sistem file yang hierarkis, dengan beberapa folder utama yang sudah dibakukan (File System Standard/FSSTND)
  • Grafis antar muka pemakai (Graphical User Interface/GUI) yang dipergunakan Linux adalah sistem X Window atau X dari MIT

apa itu Linux

Linux adalah sebuah program open source yang gratis di bawah lisensi GNU, sistem operasi 32-64 bit, yang merupakan turunan dari Unix dan dapat dijalankan pada berbagai macam platform perangkat keras mulai dari Intel (x86), hingga prosesor RISC. Linux sebagai program open source yang gratis Salah satu yang membuat Linux terkenal adalah karena gratis. Dengan lisensi GNU (Gnu Not Unix) Anda dapat memperoleh program, lengkap dengan kode sumbernya (source code). Tidak hanya itu, Anda diberikan hak untuk mengkopi sebanyak Anda mau, atau bahkan mengubah kode sumbernya.Dan itu semua legal dibawah lisensi. Meskipun gratis, lisensi GNU memperbolehkan pihak yang ingin menarik biaya untuk penggandaan maupun pengiriman program. Lisensi lengkap dari GNU, dapat Anda baca di Lampiran III. Penerjemahan lisensi GNU ke dalam Bahasa Indonesia, saat buku ini disusun masih dilakukan.

Catatan :

Literatur lengkap tentang GNU dapat Anda baca di situs web mereka yaitu http://www.gnu.org.
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa Anda dapat memperoleh Linux tanpa harus membayar sama sekali. Jika Anda harus membayar tiap kali instal perangkat lunak di lain komputer, maka dengan Linux Anda dapat menginstalnya dimana saja tanpa harus membayar lisensi.

Kebebasan yang paling penting dari Linux, terutama bagi programmer dan administrator jaringan, adalah kebebasan memperoleh kode sumber (source code) dan kebebasan untuk mengubahnya. Ini berimplikasi pada beberapa hal penting. Pertama keamanan, yang kedua dinamika.

Jika perangkat lunak komersial tidak memperkenankan Anda untuk mengetahui kode sumbenya maka Anda tidak akan pernah tahu apakah program yang Anda beli dari mereka itu aman atau tidak (sering disebut security by obscurity). Hidup Anda di tangan para vendor. Dan jika ada pemberitahuan tentang bug dari perangkat lunak komersial tersebut, seringkali sudah terlambat. Dengan Linux, Anda dapat meneliti kode sumbernya langsung, bersama dengan pengguna Linux lainnya. Berkembangnya pengguna Linux sebagai komunitas yang terbuka, membuat bug akan cepat diketahui, dan secepat itu pula para programmer akan memperbaiki programnya. Anda sendiri juga yang menentukan kode yang cocok sesuai dengan perangkat keras maupun kebutuhan dasar perangkat lunak lainnya untuk dapat diimplementasikan. Ibarat sebuah mobil, Anda bisa memodifikasi sesukanya, bahkan hingga mesin sekalipun, untuk memperoleh bentuk yang diinginkan.

Keterbukaan kode sumber juga memungkinkan sistem operasi berkembang dengan pesat. Jika sebuah program dengan sistem tertutup dan hanya dikembangkan oleh vendor tertentu, paling banyak sekitar seribu hingga lima ribu orang. Sedangkan Linux, dengan keterbukaan kode sumbernya, dikembangkan oleh sukarelawan seluruh dunia. Bug lebih cepat diketahui dan program penambalnya (patch) lebih cepat tersedia. Pendekatan pengembangan sistem operasi ini disebut Bazaar. Kebalikannya sistem Chatedraal sangat tertutup dan hanya berpusat pada satu atau dua pengembang saja.

Sebagai tambahan, Linux menyediakan bahasa pemrograman gratis, lengkap dengan kompilernya, maupun program pembantunya. Beberapa diantaranya adalah :

  • ADA
  • BASIC
  • C
  • C++
  • Expect
  • FORTRAN
  • GTK, untuk membuat aplikasi GUI di Linux
  • PASCAL
  • Phyton
  • Skrip Shell
  • TCL
  • Perl (The Practical Extraction and Report Language), sering dipakai untuk membuat skrip CGI di web.

Gateway

Gateway solutions
1
Managing external connections using Symantec
pcAnywhere
Symantec pcAnywhere supports TCP/IP network connections over a local area network (LAN), wide area network
(WAN), or the Internet. To establish a connection with a host, pcAnywhere must be able to determine the IP address
and port number of the host computer. If the host and remote computers are attached to the same network and are
using the default pcAnywhere ports, establishing a connection is straightforward. The remote user can either specify
the IP address of the host or browse one or more subnets for all advertised pcAnywhere hosts that are waiting for a
connection. The session begins once the host computer validates the authentication credentials sent by the remote
user.
Connecting to a host computer that is behind a firewall or that has a hidden IP address from outside the network
poses a challenge. The security mechanisms that are designed to protect network resources from unauthorized access
can also limit a remote user’s ability to access the network for legitimate business purposes. Another challenge arises
when the remote user must connect by modem but needs to reach a network computer that does not have a modem.
To make the connection, the remote user must be able to connect through a gateway or other device capable of
handling the translation.
Why the pcAnywhere gateway is no longer supported
Early versions of pcAnywhere let administrators configure a host computer on the network to serve as a gateway
between modem and network connections. The pcAnywhere gateway enabled all users within the network to share a
single modem. The pcAnywhere gateway handled the translation between the TAPI or CAPI communications
protocols and TCP/IP, enabling one-way and two-way communications between these devices. Users within the
network who did not have modem access could connect to other modems (for example, access a bulletin board system
[BBS]) via the gateway, and modem users outside the network could connect to network users within the network via
the gateway. Technological advances in networking, the advent of virtual private networks (VPN) and remote access
servers (RAS), and growing security concerns about controlling access to the network through modems are some of
the factors that influenced Symantec’s decision to stop supporting the pcAnywhere gateway.
2
Resolving the remote access challenge
Administrators commonly face the following challenges when implementing pcAnywhere or other remote access
solutions:
■ A firewall that is configured to block pcAnywhere ports
■ A Network Address Translation (NAT) or router environment in which the host computers that are connected to
the device do not have a public IP address
■ A remote computing environment in which mobile, dial-in users need to connect to one or more network hosts
(dial-in, network-out connections)
Symantec pcAnywhere lets administrators leverage the security mechanisms already in place on their networks to
ensure a secure remote computing environment. The most effective and secure solution for providing remote access to
the network involves implementing pcAnywhere in conjunction with a VPN or RAS solution. Once the remote user
connects through one of these trusted services, the remote computer becomes a node on the network and can easily
access the target system.
Firewall solutions
A firewall limits a network’s exposure to unauthorized access by limiting the number of external, inbound entry
points. Computers inside the firewall remain hidden from any computer that is outside the firewall. For a remote user
outside the firewall to connect to a host computer inside the firewall using pcAnywhere, the network must be
configured to allow inbound and outbound traffic on the pcAnywhere ports.
For a growing number of organizations, exposing additional entry points to their network for remote access is a
security concern, and administrators are hesitant to open access to the pcAnywhere ports. In this scenario, the
following solution is recommended.
Network Address Translation and router solutions
Network Address Translation (NAT) is a technology that lets multiple computers within a private network access the
Internet by sharing a single, routable IP address. NAT is increasing in popularity, especially among small business and
home users, because of the scarcity and cost prohibitiveness of registered IP addresses. NAT provides a basic level of
security because it makes it possible to limit the number of addresses that access the Internet, thus decreasing a
network’s exposure.
In this environment, all inbound and outbound communications between a computer within the private network and
the Internet are routed through a NAT device, which handles the address substitution, IP address and port mapping,
and message routing. For this reason, remote access to computers within the private network from outside the
network presents a challenge. Host computers within the private network are hidden from the outside world. Remote
users can connect to the NAT device using the external IP address. However, because the remote user cannot provide
Challenge Solution
Firewall is configured to block pcAnywhere ports. Adopt a VPN solution combined with Symantec pcAnywhere.
■ The remote user connects to the network using a trusted VPN.
■ The remote user then starts pcAnywhere.
■ The remote user then connects to the host, either specifying the host IP
address or browsing the network for available hosts.
3
the port mapping information required for proper routing, the NAT device cannot complete the connection to the
host. In this scenario, the following solutions are recommended.
Dial-in access
Symantec pcAnywhere supports modem-to-modem connections, which offers another option for resolving the
remote access issue. By equipping each client computer with a modem, remote users with modem access can dial in to
the host directly. This option can pose a risk because remote users are bypassing any firewall, NAT device, or other
security mechanism that is in place on the network.
In the interest of security, many organizations now prohibit or limit the use of modems on client computers that are
behind a firewall or other security mechanism. Remote access to network hosts presents a challenge for remote users
who dial in via modem. The remote user must first establish a connection with a dial-in server that is attached to the
network. Once that connection with an initial host is established, the remote user can then use that connection to
connect to other pcAnywhere hosts that are running on the network. This series of connections from one host to
another (also known as daisy-chaining) can negatively affect performance. In this scenario, the following solution is
recommended.
Challenge Solution
One or more hosts are hidden behind a NAT device. Adopt a VPN solution combined with Symantec pcAnywhere.
■ The remote user connects to the network using a trusted VPN.
■ The remote user then starts pcAnywhere.
■ The remote user then connects to the host, either specifying the host IP
address or browsing the network for available hosts.
A single host is hidden behind a NAT device. Configure the NAT table to direct all incoming data from the pcAnywhere
ports to that host.
The pcAnywhere registered port numbers are 5631 (data) and 5632 (status).
These port numbers are configurable. For more information, see the
Symantec pcAnywhere online Help.
Multiple hosts are hidden behind a NAT device. Using pcAnywhere, assign unique port numbers to each pcAnywhere host.
Configure the NAT table to direct all incoming data from these pcAnywhere
ports to the appropriate host.
Challenge Solution
Dial-in remote users need to connect to one or
more network hosts (dial-in, network-out
connections)
Adopt a RAS solution combined with Symantec pcAnywhere.
■ The remote user connects to the network using a trusted RAS.
■ The remote user then starts pcAnywhere.
■ The remote user then connects to the host, either specifying the host IP address
or browsing the network for available hosts.
Copyright © 2003 Symantec Corporation.
All rights reserved.
Symantec, the Symantec logo, and pcAnywhere are U.S.
registered trademarks of Symantec Corporation.
Other brands and products are trademarks of their respective
holder/s.

Pengenalan Active Directory

Pengenalan Active Directory
Siapa yang tidak kenal dengan Active Directory? Sangat jarang seorang Administrator
jaringan Windows saat ini yang tidak kenal dengan Active Directory. Setelah sukses dengan
Windows NT Directory Services, maka Active Directory adalah generasi terbaru Directory
Services yang dikeluarkan oleh pabrik perangkat lunak terbesar di dunia, Microsoft.
Oleh Microsoft, Active Directory diandalkan sebagai directory services yang tangguh,
dimana banyak aplikasi dan network services yang berjalan di atasnya. Active Directory sudah
ada sejak Microsoft mengeluarkan Windows 2000 Server sebagai pengganti Windows NT 4
Server. Namun di Windows 2003 Active Directory hadir dengan kekuatan penuh, meminjam
istilah yang sering dikatakan adik saya.
Active Directory di Windows 2003 banyak membawa fasilitas yang segar, misalnya trust
untuk level forest yang sebelumnya tidak ada. Dan tentu saja segudang fasilitas tambahan lainnya
yang berasal dari Sistem Operasi Windows Server 2003. Beragam cita rasa Windows Server 2003
yang hadir membuat konsumen bisa memilih yang mana yang lebih cocok dengan kebutuhan
perusahaan.
Ada Windows Server 2003 Standard, Enterprise, dan Data Center. Serta ada juga
Windows Server 2003 Web Edition. Untuk UKM (Usaha Kecil Menengah) Microsoft
menjawabnya dengan solusi Windows Small Business Server 2003 (SBS 2003) yang dilengkapi
dengan e-mail, database, dan proxy server. Mana yang dipilih? Semua cita rasa tadi bisa
ditambahkan Active Directory kecuali Web Edition. Windows Server 2003 Web Edition tidak bisa
Anda jadikan sebagai Active Directory Server.
Setelah itu, maka yang perlu diketahui selanjutnya adalah bahwa Active Directory
merupakan Directory Services yang tergantung pada sistem DNS. Kita semua pasti sudah tahu
tentang DNS ini. Paling tidak ketika kita mendaftar ke ISP akan mendapatkan informasi DNS
server yang harus kita setting untuk koneksi ke internet. Kesimpulannya, kita harus tahu DNS
sebelum kita melakukan instalasi dan konfigurasi Active Directory. DNS adalah sistem penamaan
yang dianut di internet. Jika kita bertanya tentang suatu alamat web site atau mengirim e-mail,
maka DNS Server yang akan menjawab ke mana harus menuju.
Setiap komputer atau host yang ada di Internet harus memiliki IP Address sebagai alamat
jika komputer lain ingin menghubungi komputer tersebut. Dengan pengalamatan 28 bit yang
umum dipakai saat ini maka akan ada empat milyar alamat komputer yang ada di Internet. Sulit
sekali untuk menghapalkan jumlah alamat sebanyak itu, maka harus ada mekanisme yang
Pengenalan Active Directory Nanang Sadikin, MCSE
Active Directory Windows Server 2002 3
memudahkan mengakses alamat tersebut. DNS memudahkan karena yang dihapalkan adalah
nama yang sangat umum dikenal, bukan berupa sederetan angka-angka yang rumit.
Fungsi Active Directory
Ada beberapa fungsi penting yang dimiliki oleh Active Directory.
1. Kendali terpusat sumber daya jaringan
Dengan adanya Active Directory maka semua sumber daya jaringan yang dimiliki bisa
diatur secara terpusat. Active Directory memiliki suatu server yang mengatur otentikasi
dan otorisasi di jaringan. Setiap user yang ingin mengakses sumber daya jaringan
misalnya file sharing atau printer sharing harus melalui otentikasi dan otorisasi.
Otentikasi user yang login ke jaringan hanya dilakukan satu kali. Otentikasi seperti ini
dikenal dengan istilah Single Sign On. Sekali user berhasil login ke jaringan maka dia
diijinkan untuk mengakses sumber daya apa saja dimana user tersebut memiliki hak
akses.
2. Kendali terpusat dan tersebar manajemen sumber daya jaringan
Administrator bisa mengatur semua sumber daya jaringan seorang diri, atau dapat juga
menyerahkan sebagian urusan administrasi sumber daya kepada user atau group yang
ditunjuk. Penyerahan sebagian administrasi ini dikenal dengan nama Delegate
Control. Dengan adanya delegate control maka akan tercapai suatu otonomi pada Active
Directory. Struktur Organizational Unit memungkinkan terjadinya otonomi ini.
3. Menyimpan objek secara aman dalam stuktur logis
Dengan Active Directory maka semua objek yang terdapat di dalamnya akan aman dari
akses yang tidak sah. Untuk mengakses semua objek di Active Directory harus melalui
Access Control List (ACL) yang berisi daftar user atau group yang memiliki ijin akses ke
objek tersebut.
4. Mengoptimalkan lalu lintas jaringan
Di dalam Active Directory terdapat suatu struktur fisik yang disebut dengan Site. Setiap
site ditandai oleh suatu subnet IP yang memisahkan jaringan secara fisik. Site umumnya
adalah jaringan lokal (LAN) atau jaringan WAN yang memiliki bandwidth yang besar.
Lalu lintas paket yang ada di suatu site akan dioptimalkan oleh Active Directory. User
yang melakukan login ke Active Directory akan memilih Domain Controller yang berada
di suatu site sebelum mencari Domain Controller di site lain.
Pengenalan Active Directory Nanang Sadikin, MCSE
Active Directory Windows Server 2003 3
Agar lebih mengenal apa itu Active Directory maka kita perlu mengetahui istilah apa saja
yang terdapat pada Active Directory. Istilah tersebut antara lain domain, forest, site dan
sebagainya. Dengan mengetahui istilah tersebut maka kita akan lebih mudah dalam melakukan
implementasi dan manajemen Active Directory.
Domain
Domain merupakan batas security dan administrasi directory service pada Windows
Server 2003. Sistem penamaan yang digunakan pada Active Directory adalah DNS, misalkan
mataran.com. Domain di dalam Active Directory memiliki struktur hirarki atau berjenjang. Ada
yang disebut parent domain dan child domain. Contoh parent domain misalnya mataram.com
sedangkan contoh child domain misalnya support.mataram.com. Di dalam domain terdapat
objek dan organizational unit. Selain itu juga domain merupakan batas implementasi policy
misalnya group policy.
Gambar 1.1 Active Directory Domain
Pengenalan Active Directory Nanang Sadikin, MCSE
Active Directory Windows Server 2004 3
Forest
Forest merupakan kumpulan domain dari satu atau beberapa buah domain tree yang
memiliki skema yang sama. Kumpulan tree tersebut tidak harus memiliki nama domain yang
seragam, misalkan satu domain tree memiliki nama mataram.com sedangkan yang lain
download.net. Forest merupakan level tertinggi yang ada di dalam struktur logika Active
Directory.
Gambar 1.2. Active Directory Forest
Pengenalan Active Directory Nanang Sadikin, MCSE
Active Directory Windows Server 2003 5
Organizational Unit
Organizational Unit adalah container pada Active Directory yang digunakan untuk
mengelola object di Active Directory. OU merupakan suatu container, artinya di dalam OU kita
bisa membuat atau meletakkan objek-objek yang terdapat pada domain, misalnya user, group,
computer, contact, printer dan sebagainya.Di dalam perusahaan struktur OU bisa kita
implementasikan menggunakan struktur divisi perusahaan, seperti yang terlihat pada gambar di
bawah ini:
Gambar 1.3. Organizational Unit
Pada Gambar di atas terdapat OU Marketing, Finance, Support, Operation, dan Human
Resource. Semua struktur OU tersebut mewakili struktur organisasi perusahaan. Di dalam suatu
OU bisa terdapat OU, artinya struktur OU tidak dibatasi. Tetapi perlu diperhatikan agar jangan
terlalu dalam struktur yang dibuat karena bisa membingungkan dan juga menurunkan unjuk
kerja sistem.
Pengenalan Active Directory Nanang Sadikin, MCSE
Active Directory Windows Server 2006 3
Site
Site adalah struktur fisik pada Active Directory yang diwakili oleh IP Subnet. Artinya setiap site
akan memiliki IP Subnet yang berbeda.
Gambar 1.4. Active Directory Site
Misalkan Anda memiliki jaringan yang tersebar di beberapa kota, Jakarta, Semarang,
Bandung, dan Surabaya. Masing-masing kota dihubungkan dengan jaringan WAN. Setiap kota
memiliki IP Subnet yang berbeda. Nantinya di tiap kota akan terdapat satu atau beberapa domain
controller, sehingga user yang berada di kota tersebut akan login secara lokal di kota tersebut,
bukan menyeberang WAN yang mana akan menyebabkan kepadatan lalu lintas jaringan dan
proses login yang lama.
Pengenalan Active Directory Nanang Sadikin, MCSE
Active Directory Windows Server 2003 7
Secara logikal semua kota tersebut memiliki domain yang sama tetapi secara fisik
berbeda lokasi. Semua informasi domain tersebut akan disinkronisasi dalam jangka waktu
tertentu, sehingga semua domain controller memiliki informasi yang sama atas domain tersebut.
Site yang mengimplementasikan struktur seperti yang disebutkan di atas ditunjukkan pada
gambar di bawah ini:
Gambar 1.5. Implementasi Struktur Site pada Active Directory
Pengenalan Active Directory Nanang Sadikin, MCSE
Active Directory Windows Server 2008 3
SiteLink
Site link adalah penghubung antar site yang berupa site transport, seperti yang ditunjukkan pada
gambar di bawah ini:
Gambar 1.6. Site Link
Ada dua jenis site transport, yaitu IP dan SMTP. Biasanya kita menggunakan IP jika
jaringan memiliki bandwidth yang besar, misalnya LAN atau WAN menggunakan Fiber Optic,
sedangkan SMTP jika jaringan lambat, misalnya menggunakan dial up.
Gambar 1.7. Properties Site Link
Pengenalan Active Directory Nanang Sadikin, MCSE
Active Directory Windows Server 2003 9
Informasi yang terdapat pada suatu site akan direplikasikan ke site lain menggunakan
site link setiap 180 menit. Nilai ini bisa kita atur sesuai kebutuhan, misalnya jika jaringan sangat
lambat maka replikasi bisa kita lakukan pada malam hari.
Gambar 1. 8. Jadwal Replikasi di Site Link
Pada gambar di atas ditampilkan jadwal dimana replikasi bisa dilakukan dan tidak bisa
dilakukan. Warna biru mewakili replikasi bisa dilakukan pada waktu tersebut sedangkan warna
putih mewakili replikasi tidak bisa dilakukan.
Pengenalan Active Directory Nanang Sadikin, MCSE
Active Directory Windows Server 20010 3
Trust
Trust adalah link yang menghubungkan dimana satu domain bisa mengakses resource
yang ada di domain lain. Trust ada yang bersifat dua arah (two way) dan satu arah (one way).
Selain itu juga ada yang bersifat transitive dan intranstive. Transitive jika domain A trust domain
B dan domain B trust domain C sehingga domain A trust domain C. dalam forest terdapat implicit
two way transitive trust.
Gambar 1. 9. Active Directory Domain dan Trust
Pengenalan Active Directory Nanang Sadikin, MCSE
Active Directory Windows Server 2003 11
Pada gambar di bawah ini terdapat trust yang berhubungan dengan domain mataram.com.
Dalam informasi trust tersebut ditampilkan nama domain, jenis trust, dan juga apakah trust
tersebut bersifat transitive atau tidak.
Gambar 1. 10. Trust properties
Pengenalan Active Directory Nanang Sadikin, MCSE
Active Directory Windows Server 20012 3
Operation Master
Operation master adalah suatu peran tertentu dalam suatu forest atau domain yang
dimiliki oleh sebuah domain controller. Peran ini ada yang berada di level domain dan ada yang
di level forest. Untuk level forest hanya ada satu domain controller yang memegang peran
tersebut di semua domain yang ada di forest tersebut. Operation master yang berada di level
domain akan dipegang oleh salah satu domain controller yang ada di domain tersebut dan ada di
semua domain pada forest tersebut.
Ada dua operation master yang berada di level forest, yaitu:
1. Schema Master
2. Domain Naming Master
Peran masing-masing operation master tersebut adalah sebagai berikut:
Peran Schema Master
Mengendalikan update dan modifikasi di schema. Untuk meremajakan schema di
forest, maka harus ada akses yang menuju schema master. Hanya ada satu schema master
di satu forest.
Gambar 1. 11. Schema Master
Pengenalan Active Directory Nanang Sadikin, MCSE
Active Directory Windows Server 2003 13
Peran Domain Naming Master
Bertanggung jawab pada penambahan dan pengurangan child domain pada suatu forest.
Jika tidak berhasil menghubungi domain naming master, maka child domain tidak bisa
ditambahkan. Hanya ada satu domain naming master di satu forest.
Gambar 1. 12. Domain Naming Master
Pengenalan Active Directory Nanang Sadikin, MCSE
Active Directory Windows Server 20014 3
Sedangkan operation master yang berada di level domain ada tiga peran, yaitu:
1. PDC Emulator
2. RID Master
3. Infrastructure Master
Peran masing-masing operation master tersebut adalah sebagai berikut:
Peran PDC Emulator
Mereplikasikan perubahan kepada domain controller lainnya misalnya jika terjadi
perubahan password pada satu orang user.
Gambar 1. 13. PDC Emulator Operation Master
Pengenalan Active Directory Nanang Sadikin, MCSE
Active Directory Windows Server 2003 15
Peran RID Master
Mengalokasikan sequence ke setiap domain controller yang ada di domain.
Jika sebuah DC membentuk objek baru, domain controller mengalokasikan Security ID
dan Relative ID.
Gambar 1. 14. RID Master Operation Master
Pengenalan Active Directory Nanang Sadikin, MCSE
Active Directory Windows Server 20016 3
Peran Infrastructure Master
Bertanggung jawab untuk mengupdate keanggotaan user pada suatu grup.
Gambar 1. 15. Infrastructure Master Operation Master
Pengenalan Active Directory Nanang Sadikin, MCSE
Active Directory Windows Server 2003 17
Schema
Active Directory Schema adalah daftar dari semua definisi objek dan tipe informasi yang
ada pada objek tersebut. Dalam schema ada dua jenis tipe definisi yang juga disebut sebagai
metadata
Class
Pengelompokan objek. Class dapat menunjuk ke satu atau lebih atribut dari objek. Setiap
objek di Active Directory adalah bentuk nyata (instance of) dari sebuah class. Contoh: Server
class, terdiri atas banyak atribut di antaranya adalah nomor IP, nama server, platform/CPU, jenis
layanan dan lainnya.
Gambar 1. 16. Active Directory Class
Pengenalan Active Directory Nanang Sadikin, MCSE
Active Directory Windows Server 20018 3
Atribut
Sifat/properties dari objek. Atribut didefinisikan satu kali, untuk kemudian diterapkan
pada satu atau banyak class. Windows 2003 menyiapkan basic class, dan pemakai/Administrator
dapat menggunakan dan mengembangkan (Extend) class tersebut menjadi class yang baru.
Gambar 1. 17. Active Directory Attribute
Pengenalan Active Directory Nanang Sadikin, MCSE
Active Directory Windows Server 2003 19
Global Catalog
Global catalog disebut sebagai repository terpusat (pusat pengumpulan informasi) yang
mencakup informasi tentang domain tree dan forest. Windows Server 2003 secara otomatis
menciptakan global catalog. Global catalog menyimpan replikasi tentang semua atribut objek.
Global catalog memberikan informasi tentang keanggotaan seorang pemakai di group (universal
group membership) kepada domain controller sehingga pemakai tersebut dapat melakukan
network logon.
Global catalog server menerima query tentang atribut objek dari domain controller atau
pemakai lainnya. Server memberikan jawaban yang cepat atas query tersebut. Global catalog
dirancang dengan tujuan bahwa user dapat melakukan query tentang suatu objek di domain tree
atau forest, dan global catalog menjawab query tersebut dengan efisien. Bila di dalam satu
jaringan hanya terdapat satu domain controller, maka global catalog berlokasi yang sama pada
DC tersebut. Bila terdapat beberapa DC, maka harus ditentukan DC yang berfungsi sebagai
Global Catalog Server (umumnya pada inisialiasi DC pertama di domain tersebut).
.
Gambar 1. 18. Global Catalog
LANJUTAN MATERI INI BISA ANDA BACA Di BUKU EXCHANGE
2003
LIHAT INFORMASI DI BAWAH INI
Pengenalan Active Directory Nanang Sadikin, MCSE
Active Directory Windows Server 20020 3
DAPATKAN
BUKU
EXCHANGE
SERVER 2003
!!!!
JUMLAH
TERBATAS
Pengenalan Active Directory Nanang Sadikin, MCSE
Active Directory Windows Server 2003 21
Tentang Penulis
Nanang Sadikin adalah seorang praktisi di bidang teknologi informasi khususnya
Teknologi Microsoft. Memiliki beberapa sertifikat Microsoft antara lain MCSE, MCBDA, MCSD,
serta MCT. Selain itu Penulis juga memiliki hobi mengajar dan utak-atik komputer khususnya
teknologi yang baru.
Pernah menjadi dosen di beberapa Perguruan Tinggi di Kota Hujan Bogor, serta menjadi
trainer “terbang” ke Bengkulu, Surabaya, Solo, Yogyakarta, dan Mataram dalam berbagai
kegiatan training dan seminar yang berbasis komunitas. Selain itu Penulis juga mengajar di
beberapa Certified Technical Education Center (CTEC) Microsoft di Jakarta, yang sekarang
berubah menjadi Certified Partner for Learning Solutions (CPLS) Microsoft.
Pengalaman yang berharga didapat ketika bekerja sebagai konsultan pada perusahaan
multinasional yang berasal dari Jepang sehingga pernah menangani beberapa project IT berskala
Enterprise. Sebelumnya pernah bekerja sebagai Systems Engineer di sebuah perusahaan nasional
untuk menangani infrastruktur teknologi informasi di lingkungan perbankan yang memiliki
jaringan luas di seluruh Indonesia.
Penulis dapat dihubungi melalui e-mail di nanang_sadikin@yahoo.com atau
nanang.sadikin@gmail.com
Pengenalan Active Directory Nanang Sadikin, MCSE
Active Directory Windows Server 20022 3
Buku Exchange Server 2003
Dapatkan buku Microsoft Exchange Server 2003 dengan judul
Membangun Webmail Server dengan Exchange Server 2003.
Dalam buku ini dijelaskan berbagai hal sebagai berikut:
 Pengenalan Microsoft Exchange
 Pengenalan Active Directory
 Instalasi Active Directory
 Pengenalan dan Setting DNS Server
 Instalasi Exchange Server
 Outlook Web Access
 Form Based Authentication
 Advanced Setting Outlook Web Access
 Administrasi Exchange Server 2003
 Setting Exchange Client
Ukuran Buku 21 * 15 cm
Tebal : 134 halaman
Harga Rp 30.000,-
Ongkos Kirim :
 Jakarta, Bekasi, Tangerang, Depok : Rp 10.000,-
 Luar Jakarta (PULAU JAWA) : Rp 15.000,-
 Luar Jawa : Rp 20.000,-
Gratis: Dapatkan CD E-book berisi buku-buku Exchange dengan membeli buku di
atas
 Configuring Exchange 2000 Server
 Digital Press Monitoring and Managing Microsoft Exchange Server 2003
 Exchange 2000 Server Administrator's Bible
 Mastering Microsoft Exchange Server 2003
 Syngress Securing Exchange Server and Outlook Web Access
 Sams Microsoft Exchange Server 2003 Delta Guide
Pengenalan Active Directory Nanang Sadikin, MCSE
Active Directory Windows Server 2003 23
Cara Pemesanan :
1. Transfer uang sejumlah harga buku + ongkos kirim ke
Nomor Rekening BCA 869-0335035 Cabang Depok atas nama Nanang Sadikin
2. Scan bukti transfer, kirimkan melalui e-mail ke nanang_sadikin@yahoo.com
beserta alamat Anda
atau
melalui SMS 0813-1426-7558
3. Buku akan segera dikirim melalui kilat khusus.
Informasi:
Nanang Sadikin
0813-1426-7558
www.geocities.com/buku_exchange
Pengenalan Active Directory Nanang Sadikin, MCSE
Active Directory Windows Server 20024 3
Pengenalan Active Directory Nanang Sadikin, MCSE
Active Directory Windows Server 2003 25
Pengenalan Active Directory Nanang Sadikin, MCSE
Active Directory Windows Server 20026 3
Information Technology Training
Persaingan yang kompetitif di jaman teknologi saat ini adalah alasan utama untuk
meningkatkan pengetahuan dalam mencapai keprofesionalan Anda atas keahlian yang
dimiliki. Berdiam diri tentunya bukan pilihan bagi Anda yang dinamis!
Kami menawarkan pelatihan Teknologi Informasi terbaru secara in-house untuk
meningkatkan Profesionalisme Anda. Tersedia berbagai pilihan:
1. Windows Server 2003 Active Directory
2. Windows Server 2003 Networking
3. Windows Server 2003 Security
4. Exchange Server 2003 Installing Configuring
5. Exchange Server 2003 Troubleshooting
6. Exchange Server 2003 Disaster Recovery
7. Exchange Server 2003 Upgrade from Exchange 2000
8. Exchange Server 2000 Installing Configuring
9. Exchange Server 2000 Disaster Recovery
10. Exchange Server 2000 Troubleshooting
11. Exchange Server 2007 Installing Configuring
12. Exchange Server 2007 Disaster Recovery
13. Exchange Server 2007 Troubleshooting
14. ISA Server 2004
15. ISA Server 2006
Hubungi:
Nanang Sadikin
Phone : 0813-1426-7558
E-mail : nanang_sadikin@yahoo.com

INstalasi Ubuntu

PANDUAN INSTALASI UBUNTU 8.04
Sebelum melakukan instalasi ubuntu 8.04, persiapan untuk komputer yaitu:
a) Memory / RAM Lebih dari 256 MB
b) Space Harddisk untuk ubuntu diatas 4 GB
Langkah 1:
Siapkan CD Installer Ubuntu 8.04 LTS (LIVE CD atau Alternate) , Jika belum memiliki dapat di
download Ubuntu 8.04 Desktop yang berbentuk *.iso, Burn ISO image ke CD blank yang telah selesai
di download, Anda dapat menggunakan Nero, Power ISO, atau CD Burner XP, bagi yang pakai linux
desktop KDE bisa menggnakan K3B, di Gnome dapat menggunakan Gnome Baker.
Langkah 2:
Masukkan CD Installer Ubuntu 8.04 ke CD Rom Drive, lalu restart PC atau Notebook anda kemudian
Pilih Bahasa yang ingin anda gunakan, disarankan memilih bahasa default installer yaitu English.
Langkah 3:
Kemudian pilih "install Ubuntu" yang berada di baris kedua opsi penginstallan, lihat gambar
Langkah 4: tunggu CD installer Loading sampai selesai lalu
Pilih bahasa yang ingin digunakan selama instalasi, pilih aja di bagian kiri dari jendela, lalu klik
"forward"
Langkah 5:
Pada layar selanjutnya akan muncul Peta dunia, tentukan lokasi dimana anda berada, dan ini akan
menentukan Jam dan Tanggal komputer anda, pilih Jakarta untuk WIB, Makassar untuk Wita, dan
Jayapura untuk WIT, klik "forward"
Langkah 6:
Memilih keyboard, secara default keyboard akan memilih US. english, dan mayoritas keyboard
komputer yang beredar di Indonesia menggunakan Layout ini, Jika belum yakin dapat mencoba
mengetikkan beberapa tombol di bar yang telah disediakan di agian bawah layar, setelah yakin klik
"forward"
Langkah 7:
Langkah berikut ini biasanya menjadi momok bagi yang baru nginstall linux, karena jika salah klik bisa
memformat Hardisk ,jadi sebelum melakukan instalasi Back-Up terlebih dahulu data-data penting anda
ke DVD atau FlashDisk atau HardDisk external.
Pada layar ini akan muncul 3 opsi yaitu:
1. "Guided - resize the partition and use the freed space"
Jika anda telah men dan masih ingin tetap terinstall di Hardisk anda maka pilihlah opsi ini.
2. "Guided - use entire disk"
Jika Hardisk anda baru, atau ingin menghapus semua OS yang sebelumnya terinstall dan data-data
didalamnya, maka pilihlah opsi ini
3. "Manual"
Opsi yang paling sering digunakan dalam instalasi Linux, opsi ini dipilih jika tidak ada OS yang
sebelumnya terinstall, dan tidak ada data penting, sama seperti opsi kedua, namun opsi ketiga ini Anda
bebas menentukan besaran (kapasitas) hardisk yang ingin anda gunakan: bagi yang ingin menggunakan
opsi ini harap mengikuti panduan berikut:
a. membuat partisi root
• pilih partisi di hardisk tertentu yang akan dipakai untuk Ubuntu yang baru akan
diinstall, klik "delete partition" maka akan partisi tersebuta akan menjadi " free
Partition"
• untuk hardisk baru yang beum diformat maka akan secara default menjadi "free
partition"
• lalu pilih partisi tersebut dan klik "New Partition" untuk membuat partisi root yang
baru, untuk Type For the New partition pilih Primary, lalu tentukan Kapasitas yang
kan anda alokasikan pada tab size dalam MB, sebagai contoh ketik 3000=3GB,
5000=5GB dan seterusnya, lewatkan opsi Location dan Use as (biarkan secara
Default) lalu pilih Mount Point di "/" , lihat gambar dibawah ini.
b. membuat partisi home (optional/tidak harus dibuat)
• sama seperti membuat partisi root, hanya untuk Type for the New Partition
sebaiknya pilih "logical" bukan "primary"
• dan untuk Mount Point pilihlah home, untuk jelasnya lihat gambar dibawah ini.
c. Membuat partisi swap
• sama seperti membuat partisi sebelumnya, dengan pilihan Type for the New
partition di "logical"
• untuk size maka sangat dianjurkan sebesar 2x RAM, kalau punya Ram 512 MB,
berarti size partisi swab anda adalah 1024MB Untuk Mount Point pilih swap
• setelah itu klik forward, dan sekali lagi kami ingatkan bahwa partisi yang anda buat
nanti akan diformat, dan datanya tidak dapat ter"recover lagi" jadi pastikan data
penting anda sudah di Back-Up.
Langkah 8:
Mengisi profil
pilih real name, terserah saja,
untuk menentukan username dan password login ke ubuntu anda, kalau anda termasuk tipe orang yang
"sangat pelupa" ya siapkan pena dan kertas untuk mengingat username dan password yang telah anda
isikan.
klik forward
Ubuntu Siap untuk Diinstall "Ready to Install" klik install
Langkah 9:
Ubuntu akan menyelesaikan proses penginstalan kurang dari 10 menit tergantung dari spesifikasi PC
atau Notebook anda
Tunggu sampai muncul jendela konfirmasi Instalasi success seperti dibawah ini lalu klik "Restart Now"
SELAMAT UBUNTU 8.04 SUDAH TERINSTALL, loginlah dengan username dan password yang
telah anda pilih, jangan sampai lupa.